5 Kebiasaan Sepele yang Bisa Menghancurkan Rasa Percaya Diri dan Kesetiaan Emosi Anda

ruslanwahid.my.id– Setiap orang menginginkan penampilan yang percaya diri serta emosi yang terkendali, namun ada beberapa kebiasaan sepele yang bisa menyebabkan perasaan kurang percaya diri dan belum matang secara emosional pada individu tersebut.

Menurut Blog Herald, mengenali pola-pola tersebut bisa jadi suatu tantangan; oleh karenanya diperlukan introspeksi diri karena hal itu akan mendukung kita mencapai transformasi yang diinginkan.

Berikut ini adalah kelima kebiasaan yang harus dihilangkan bila kita menginginkan rasa percaya diri yang lebih tinggi.

1. Menepis pujian

Menerima pujian dengan anggukan ringan sambil segera menjawab dapat menunjukkan ketidakpastian dan kurangnya kepercayaan diri pada pandangan orang lain. 

Dengan bertambahnya waktu, sikap rendah hati ini bisa diartikan sebagai keraguan dalam diri sendiri, sehingga mempengaruhi keyakinan orang lain terhadap kapabilitas Anda.

2. Terlalu banyak meminta maaf

Mengakui kesalahan dengan permintaan maaf saat kita sungguh-sungguh keliru merupakan ciri dari kematangan serta kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain. 

Akan tetapi, apabila kita sering kali minta maaf tanpa ada dasarnya, ini bisa diartikan sebagai bentuk penerimaan terhadap seluruh kesalahan besar atau kecil yang mungkin telah dilakukan, dan hal tersebut dapat menjadi indikasi pemborosan energi pada diri sendiri.

3. Selalu ingin memenangkan percakapan

Ingin selalu tampil superior dalam dialog bisa dilihat sebagai upaya untuk mendapatkan pengesahan. Tetapi, saat kita sungguh-sungguh merasa yakin, maka tak perlu menunjukkan kalau kita adalah orang paling cerdas di suatu ruangan; serahkan pada hasil akhirnya.

4. Komunikasi pasif agresif

Kepercayaan diri rendah dalam berkomunikasi bisa menyebabkan tantangan saat mencari solusi bagi permasalahan. 

Hal ini dapat memicu rasa marah yang tertekuk di dalam hati, serta sulitnya untuk mengatasi hambatan dengan pendekatan yang matang dan rasional.

5. Berlebihan dalam membagikan hal di media sosial telah menjadi masalah.

Memosting aktivitas harian di media sosial bukanlah hal yang buruk, namun bila terlalu sering membagikan setiap detil bisa menandakan bahwa kita sedang mencari pengakuan. 

Hal ini mungkin disebabkan oleh rasa tidak aman serta ketidaktuaan dalam memberi nilai pada diri sendiri.